Friday, October 11, 2013

Jahe ( Zingiber Officinale )

Asal Usul

Jahe diperkirakan berasal dari dataran India, Asia Tenggara dan China. Jahe hanya bisa tumbuh baik di daerah katulistiwa, seperti Indonesia, India, atau Brasil. Saat ini, Equador dan Brasil merupakan negara pemasok Jahe terbesar di dunia.



Dalam bahasa Sansakerta, Jahe disebut dengan "Singabera". Setiap daerah di Indonesia tanaman ini memiliki nama yang berbeda beda,
di Aceh disebut Halia, 
di Nias disebut Lahia, 
di Minangkabau disebut Sipodeh,
di Lampung disebut Jahi,
di Sulawesi disebut dengan Layu, Moyuman, Melito, Yuyo.
di Kalimantan disebut dengan Lai dan Tipakan. 
di Nusa Tenggara disebut dengan Reja, Alia, dan Lea. 
Sedangkan di Papua, disebut dengan Tali dan Marman.



Macam - Macam Jahe

Jahe memiliki berbagai macam jenis, tetapi ada 3 jenis Jahe yang terkenal di dunia,

1. Jahe Gajah
    Jahe ini merupakan Jahe yang paling banyak disukai orang didunia. Bentuknya besar dan gemuk.                   Rasanya juga tidak terlalu pedas. Dagingnya berwarna putih agak sedikit kekuningan. Di Eropa dan               Amerika, jahe ini sering digunakan sebagai bahan membuat Ginger Cookies.

2. Jahe Kuning
    Jahe ini adalah Jahe yang paling sering digunakan untuk memasak. Karena rasanya yang tidak terlalu             pedas, masyarakat kita sering menggunakan Jahe sebagai bumbu. Ukuran rimpangnya sedang dan daging     nya berwarna kekuningan.

3. Jahe Merah
    Jahe ini adalah yang paling pedas dan panas karena mengandung minyak Atsiri yang paling tinggi. Ukuran     rimpangnya paling kecil dengan ukuran serat yang cukup besar serta dagingnya yang berwarna merah.           Jahe ini cocok digunakan untuk jamu dan obat obatan.



Khasiat

Banyak sekali manfaat yang terkandung dalam tanaman ini. Masyarakat eropa sangat menyukai Ginger Ale, sedangkan orang tingkok dan Jepang, umunya menyukai sirup Jahe dan asinan Jahe.
Di Indonesia sendiri, Jahe sering dijadikan bahan baku minuman, seperti Sekoteng, Badrek, dan lain lain.

Khasiatnya

  • Menghangatkan Tubuh
  • Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
  • Kandungan Gingerol pada Jahe dapat mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Tersumbatnya pembuluh darah, merupakan penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
  • Jahe dapat mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
  • Meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
  • Memberikan rasa nyaman pada Lambung
  • Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh. 
  • Pereda rasa sakit alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
  • Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
  • Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.

Baca Juga :

0 comments:

Post a Comment